Thomas Aquinas
Thomas Aquinas adalah seorang filsuf dan
teolog yang berasal dari Italia. Perjalanan hidupnya dimulai dari tahun 1225
sampai dengan 1274 dan dalam perjalanan hidupnya yang cukup panjang tersebut,
ia mengeluarkan karyanya yang sangat terkenal, yaitu suma teologika.
Aquinas dilahirkan di Roccasecca
dekat Napoli, Italia. Ia berasal dari keluarga bangsawan Aquino, yang kemudian
menjadi nama belakang Thomas Aquinas. Ia memulai pendidikannya sejak berumur 5
tahun dan ia merupakan satu dari tiga puluh tiga tokoh yang ajarannya diakui
oleh gereja Katolik Roma. Selain itu, Aquinas merupakan salah satu filsuf yang
membela dan mengikuti paham Aristoteles.
Perjalanan hidupnya tidaklah mulus.
Pasalnya, ajaran yang diberikannya ditolak dengan sangat oleh ordo Fransiskan,
yang merupakan ordo pertama Aquinas karena dianggap sebagai ajaran sinkritisme
dengan memasukan ajaran filsafat di dalam ajarannya. Penolakan ini semakin
menjadi saat Aquinas memutuskan untuk berpindah dari ordo Fransiskan ke ordo
Dominikan.
Gaya Aquinas sedikit berbeda dengan
filsuf lainnya, sebab ia mencampurkan rasio dengan iman dalam setiap ajarannya.
Aquinas pun selalu melakukan pengamatan dengan cara induksi maupun deduksi.
Pengamatan ini merupakan salah satu bukti bahwa Aquinas menerapkan metode
Aristoteles dalam setiap ajaran dan metodenya.
Menurut Aquinas, filsafat memiliki
dua struktur besar yaitu, pengetahuan natural dan pengetahuan supernatural.
Pengetahuan natural di dapat dari pengalaman manusia, pengalaman yang dialami
manusia sendiri di dapat dari pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Berbeda
dengan pengetahuan natural, pengetahuan supernatural di dapat dari Allah dan
iman manusia kepada Allah. Seluruh pengetahuan tersebut ada untuk membuat suatu
pemahaman bahwa Allah itu ada.
Menurutnya, iman ada untuk menuntun
logika, agar logika yang dimiliki oleh setiap individu tidak salah dan individu
dapat mengetahui kesimpulan dari logika yang dimilikinya. Sedangkan logika
sendiri berguna untuk menjelaskan misteri dari iman itu sendiri.
Pemikiran utam Aquinas adalah
usahanya untuk mencoba merasionalkan kehadiran Allah dan memberikan alasan yang
rasional mengapa Allah hadir. Menurutnya, Allah tidak dapat dijelaskan dengan
penjelasan ontologis. Oleh karena itu, ia membuktikan kehadiran Allah lewat
pengamatan yang dilakukannya.
Aquinas menjelaskan lima teori
besarnya mengenai Tuhan, yaitu:
1.
Penggerak
Dalam teorinya, Aquinas melihat bahwa
segala sesuatu tidak mungkin untuk dapat bergerak sendiri. Artinya, ada
seseuatu yang menggerakannya sehingga sesuatu itu dapat bergerak. Namun, setiap
penggerak pasti memiliki penggerak lainnya, oleh karena itu Aquinas
berperndapat bahwa ada penggerak pertama yang menggerakkan sesuatu tersebut dan
penggerak pertama itu adalah Tuhan.
2.
Sebab- Akibat
Tidak ada sesuatudi dunia ini yang
keberadaannya disebabkan oleh dirinya sendiri. Pasti ada penyebab awal yang
menjadikannya demikian. Jika tidak awal dari sesuatu maka tidak akan ada akhir
dari sesuatu itu. oleh karena itu harus ada yang memulai rangkaian sebab-akibat
tersebut dan yang memulai adalah Tuhan.
3.
Siapa yang menciptakan
Apakah bumi dan segala isinya ada dengan
sendirinya? Atau apakah itu semua ada karena adanya sebuah kebetulan? Menurut
Aquinas, bumi dan seluruh isinya ada bukan karena sebuah kebetulan. Namun, ada
yang membuat kita ada yaitu yang Maha ada dan Ia adalah Tuhan.
4.
Kelas kualitas
Terdapat bermacam-macam kualitas di
dunia ini, mulai dari yang rendah sampai dengan kualitas terbaik. Kualitas yang
terbaik itu hanya dimiliki oleh sesuatu yang abadi dan sempurna yaitu Tuhan.
5.
Menciptakan kepintaran
Semua mahluk memiliki kepintaran untuk
dapat mengatur kehidupannya dan yang paling berwenang untuk mengatur,
mengarahkan dan memberikan keteraturan kehidupan adalah Tuhan.
Thomas Aquinas sering disebut-sebut
sebagai buyut dari teologi sistematika. Di dalam perjalanannya untuk
merasionalkan Allah, ia mengajukan sebuah pertanyaan besar mengenai bagaimana
cara menjelaskan Allah. Pasalnya, jika kita terlalu mahir dalam menjelaskan
siapa Allah maka kemuliaan Allah akan berkuran dan jika kita terlalu kaku dan membatasi
diri dalam menjelaskan Allah maka akan muncul mistimisme.
Aquinas pun menjelaskan bahwa ada
tiga cara yang dapat kita gunakan untuk menjelaskan keilahian Allah.
1.
Afirmatif: mengakui bahwa hanya Allah yang memiliki lima sikap di atas. Oleh
karena itu, hanya Allah yang tidak mungkin tidak sempurna (pasti sempurna).
Sifat-sifat-Nya yang sederhana, sempurna, dan tidak berakhir menyebabkan Allah
menjadi superior.
2.
The negative way (cara negatif): tidak ada hal yang tidak membuatnya sempurna
(tidak tergantikan, tidak berawal dan tidak berakhir)
3.
Cara eminensia: Allah dapat didefinisikan dari kata kata sifat yang terbaik.
Misalnya, Allah itu baik, Allah itu Maha tahu, dan Allah itu penyayang. Jika
ada kata sifat yang tidak dapat dolekatkan manusia, dapat dilekatkan kepada
Allah.
Aquinas dengan tegas menyatakan
bahwa Allah menciptakan manusia berdasarkan level dan kuasa tertentu, dan
malaikat berada pada kelas pertama. Aquinas menyatakan bahwa jiwa menjadi
pembeda antara mahluk yang hidup dengan yang tidak hidup (tidak memilik jiwa).
Oleh karena itu, Aquinas menganggap malaikat sebagai mahluk hidup karena
malaikat memeliki jiwa.
Manusia sendiri memiliki lima daya
di dalam hidupnya, yaitu:
1.
vegetatif (menjelaskan pembiakan manusia, jiwa masih tercampur dengan zat)
2.
sensitif (berhubungan dengan keinginan manusia)
3.
menggerakkan
4.
berpikir
5.
mengenal
Keseluruhan daya yang terdapat dalam
jiwa manusia tersebut menyebabkan manusia berkedudukan sebagai alat Allah.
Artinya, jiwa manusia harus digunakan untuk melaksanakan keinginan Allah.
Namun, muncul permasalahan, yaitu kita tidak megetahui secara pasti apa yang
menjadi keinginan Allah.
Aquinas pun berpendapat bahwa di dalam
kehidupan ini setiap mahluk, khususnya manusia memerlukan keadilan dan kesejateraan
sosial. Hal tersebut dapat terjadi apabila ada pengaturan yang jelas akan itu
semua, dan pengaturan itu dapat dilakukan melalui hukum alam, hukum positif,
dan hukum pribadi.
berdasarkan sumber: laporan kuliah Pdt. Binsar Pakpahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar